Sabtu, 08 Desember 2012

Lanjutan Tugas Bahasa Inggris.....


PENELITIAN KORELASIONAL

Penelitian korelasional mencoba untuk menentukan apakah dan bagaimana tingkat adanya hubungan antara dua variabel atau lebih variabel terukur. Tujuan dari penelitian korelasional untuk mengetahui adanya hubungan atau untuk menggunakan hubungan dalam membuat prediksi. Studi hubungan biasanya mempelajari sejumlah variabel yang diyakini terkait dengan variabel, kompleksitas, seperti prestasi. Variabel yang ternyata tidak memiliki keterkaitan dieliminasi dari pertimbangan lebih lanjut, variabel yang sangat berhubungan akan berpengaruh dalam sebab akibat atau eksperimental untuk menentukan apakah ada hubungan yang sebab akibat. Misalnya, fakta bahwa ada hubungan antara konsep diri dan prestasi yang berarti bahwa konsep diri "menyebabkan" prestasi atau prestasi yang "menyebabkan" konsep diri. Hubungan yang nampak hanya menunjukkan bahwa siswa dengan konsep diri yang lebih tinggi, memiliki tingkat prestasi yang relatif bagus dan siswa dengan konsep diri yang rendah memiliki tingkat prestasi yang lebih rendah dari pencapaian yang diharapkan. Dari fakta bahwa dua variabel yang sangat berhubungan, orang tidak dapat menyimpulkan variabel yang satu adalah penyebab dari yang lain, mungkin ada faktor ketiga yang menjadi penyebab  kedua variabel tersebut memiliki  hubungan. Misalnya, itu kenyataan hubungan tertinggi antara pendidikan tinggi dan lamanya beraktifitas di sekolah dan pendapatan pada usia 40 tahun (dua variabel terukur). Gangguan untuk menyimpulkan jika lamanya beraktifitas di sekolah akan membuat banyak uang, kesimpulan ini belum tentu benar. Mungkin ada variabel ketiga, seperti motivasi, yang "menyebabkan" orang yang lama beraktifitas di sekolah dan melakukan dengan baik dalam pekerjaan mereka. Yang terpenting titik yang perlu diingat adalah bahwa penelitian korelasional tidak pernah menetapkan hubungan sebab-akibat, hanya hubungan antar variabel saja.

Terlepas apakah hubungan itu adalah hubungan sebab-akibat, adanya prediksi premis hubungan yang tinggi. Misalnya, nilai ketika SMA  dan nilai yang di peroleh di Perguruan Tinggi sangat terkait; siswa yang memiliki nilai rata-rata tinggi di SMA cenderung memiliki nilai rata-rata tinggi di perguruan tinggi, dan siswa yang memiliki nilai rata-rata rendah di SMA cenderung memiliki dilai rata-rata rendah di perguruan tinggi, Oleh karena itu nilai rata-rata di SMA dapat digunakan untuk memprediksi IPK di perguruan tinggi. Tingkat hubungan antara dua variabel umumnya dinyatakan sebagai koefisien korelasi, yang merupakan angka antara 00 dan 1,00. Dua variabel yang tidak berhubungan akan menghasilkan koefisien dekat 00, dua variabel yang sangat terkait akan menghasilkan koefisien 1,00 dekat. karena hubungan yang yang sangat sedikit yang sempurna, prediksi jarang sempurna, Namun, bagi banyak keputusan, prediksi berdasar pada hubungan yang diketahui sangat berguna.

Berikut adalah contoh dari penelitian korelasi yang khas;
1. Hubungan antara kecerdasan dan kretifitas.
Skor pada tes kecerdasan dan pada tes kreativitas akan  diperoleh dari setiap anggota kelompok tertentu. Dua set nilai akan berkorelasi dan koefisien yang dihasilkan akan menunjukkan derajat hubungan.
2. Hubungan antara kecemasan dan prestasi.
Skor pada skala kecemasan dan pada tes prestasi akan diperoleh dari setiap anggota kelompok.
3. Penggunaan tes bakat untuk memprediksi keberhasilan dalam kursus aljabar.      
Skor pada tes bakat aljabar akan berkorelasi dengan keberhasilan utama dalam aljabar yang diukur dengan nilai ujian akhir, misalnya, jika koefisien yang dihasilkan cukup tinggi, tes bakat akan dianggap sebagai prediksi yang baik.

********************************to be continue*************************

Minggu, 25 November 2012

Happy Birthday My Teacher :)




HAPPY BIRTDAY TO YOU
MY TEACHER

HYMNE GURU :)



Terpujilah wahai Engkau Ibu Bapak Guru
Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir, di dalam hatiku
S'bagai prasasti terimakasihku 'tuk pengabdianmu
Terpujilah wahai Engkau Ibu Bapak Guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti terimakasihku 'tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa

Tugas Lanjutan Mata Kuliah Bahasa Inggris

Terjemahan......


PENELITIAN DESKRIPTIF

Penelitian deskriptif menggunakan pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status subjek penelitian. Penelitian deskriptif menyimpulkan dan melaporkan situasi yang benar-benar terjadi (apa adanya). Salah satu ciri umum dari penelitian deskriptif yaitu melibatkan penilain sikap atau pendapat terhadap kondisi individu, organisasi, peristiwa, atau prosedur; poling sebelum pemilu dan survei penelitian pasar adalah contoh dari salah satu jenis penelitian deskriptif. Data penelitian deskriptif yaitu data yang dikumpulkan melalui survei kuesioner, wawancara atau observasi.

Penelitian deskriptif terdengar sangat sederhana, sebenarnya jauh dari sederhana, karena bukan hanya sekedar bertanya dan melaporkan jawaban. Karena sejak awal dalam penyusunan pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang belum pernah ditanyakan sebelumnya, instrumen biasanya harus dikembangkan sesuai dengan penelitian tertentu, pengembangan instrumen membutuhkan waktu dan ketrampilan. Masalah utama yang lebih rumit dalam penelitian deskriptif adalah kurangnya dukungan (respon kurang) dari subjek untuk mengembalikan kuesioner atau menghadiri wawancara yang telah dijadwalkan. Padahal jika tingkat respon rendah, kesimpulan yang sebenarnya tidak dapat tergambar atau ditarik kesimpulan yang benar. Sebagai contoh, misalnya Anda sedang meneliti untuk mengetahui partisipasi kepala sekolah terhadap penelitian. Anda mengirim kuesioner kepada 100 kepala sekolah dan bertanya, "Apakah Anda biasanya bekerja sama jika diminta untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian? Misalkan 40 kepala sekolah merespon dan mereka semua menjawab "ya". Bisakah Anda kemudian menyimpulkan seluruh kepala sekolah bekerja sama? Tentu tidak! Meskipun semua orang yang menanggapi  menyatakan "ya". Karena 60 kepala sekolah yang tidak menanggapi atau merespon mungkin tidak pernah bekerja sama dalam kegiatan penelitian. Kenyataannya mereka tidak bekerja sama dengan Anda! Saat observasi juga memiliki kompleksitas yang tidak nampak. Pengamat harus dilatih dan mampu mengembangkan bentuk formulir dan harus mampu mengumpulkan 50 data sehingga dapat dikembangkan secara obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

Berikut ini adalah contoh pertanyaan khas  wawancara dalam kegiatan penelitian deskriptif:
1.  Bagaimana guru kelas dua menghabiskan waktu mereka? Guru-guru kelas dua akan diamati    untuk jangka waktu tertentu dan hasilnya akan disajikan dalam persentase, misal 60% dari waktu mereka dihabiskan untuk mengajar, 20% bertanya atau menjawab pertanyaan, disiplin administrasi 10%, dan 10% mengerjakan tugas administrasi, seperti mengumpulkan uang susu.
2.  Bagaimana kemungkinan pilihan suara warga Yortown dalam pemilihan presiden mendatang? Sebuah survei dilakukan kepada warga Yortown yang akan memilih dengan (kuesioner atau wawancara), dan hasilnya akan disajikan dalam persentase, misal 70% mengindikasikan mereka akan memilih Peter Murni, 20% untuk Graft George, dan 10% ragu-ragu.
3. Bagaimana pendapat orangtua tentang pembagian-pergeseran hari-hari sekolah? Orangtua akan disurvei dan hasilnya akan disajikan dalam bentuk persentase untuk mengetahui berapa yang menolak atau ragu-ragu. 

............................................... Terimakasih...................................

Rabu, 03 Oktober 2012




TUGAS BAHASA INGGRIS 

FRASA NOMINA DAN KALIMAT





Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Inggris 
Program Studi Manajemen Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan Sekolah
Dosen Pengampu : Dr. Achmad Sopyan, M.Pd. 


Disusun oleh : Dewi Rosiani (0102512072)


Senin, 01 Oktober 2012